*Selamat Jalan Sang Phenomenon*
ist
Darso
SOREANG,(GM)-
"The Phenomenon" atau Sang Fenomena, Hendarso yang akrab disapa Darso
meninggal dunia di rumah putra sulungnya di Cibisoro, Desa Gandasari, Kec.
Katapang, Kab. Bandung, Senin (12/9) sekitar pukul 12.30 WIB di usia 66
tahun. Wafatnya maestro pop Sunda tersebut sangat mengejutkan keluarga dan
seniman Bandung. Ia meninggal mendadak tanpa ada keluhan sakit yang diderita
sebelumnya.
"Bapak meninggal mendadak. Bahkan pada pukul 11.00 WIB, ia masih
bercengkerama dengan keluarga dan anak asuhannya di sanggar. Bapak
menertawakan Uwa Hendarto yang tidak biasanya menyanyi," ujar putra
sulungnya, Asep Darso. Hendarto adalah kakak almarhum yang selama ini selalu
menciptakan lagu untuknya.
Asep memaparkan, sekitar pukul 11.00 WIB ayahnya masih sempat jalan-jalan
dan ngobrol di sanggar yang terletak di halaman rumahnya. Salah satu yang
dibicarakannya, yaitu merampungkan album yang sedang digarap.
Namun tiba-tiba napasnya sesak dan pukul 12.00 WIB, keluarga membawanya ke
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soreang. Sekitar pukul 12.30 WIB, pihak rumah
sakit memberitahu Darso sudah meninggal dunia.
Wafatnya seniman yang lahir di Bandung, 12 Agustus 1945 ini, cukup
mengejutkan sejumlah fans dan seniman. Sesaat setelah kabar duka itu sampai,
ratusan warga dan puluhan seniman mendatangi rumah duka di Cibisoro. Tampak
hadir melayat istri Gubernur Jabar Netty Heryawan, Uku Hendarto yang juga
kakak tertuanya, Yayan Jatnika, Rika Rafika, Oon Rama, personel Grup
Barakatak, dan puluhan pengurus Sanggar Calung. Turut juga melayat sejumlah
penyiar radio yang terkenal seperti Dora-Dori dan Wildan Nasution.
Istri almarhum Leni mengatakan, suaminya tak menampakkan sakit. Bahkan ia
masih mau membantu putra sulungnya, Asep Darso yang sedang membangun rumah
di Soreang. "Kang Darso tiga hari ini tidak pulang ke rumah yang di Lembang.
Ia bilang ingin membantu Asep membangun rumah," katanya.
Sebab itu dia kaget saat Asep memberitahu Darso meninggal. Leni mengatakan,
selama ini suaminya memang menderita beberapa penyakit, salah satunya
penyakit gula yang tak kunjung sembuh.
Seharusnya, pukul 15.00 WIB kemarin almarhum take vocal untuk pembuatan
album terbarunya. Namun rencana tinggal rencana, bukannya Darso datang ke
studio tapi kabar duka yang justru tiba.
Hal itu diungkapkan Yayan Jatnika, pencipta lagu yang juga keponakan Darso
saat ditemui di rumah duka Kp. Cibisoro, Desa Gandasoli. "Tadi seharusnya
Darso take vocal di studio saya di Parahyangan Kencana oukul 15.00 WIB. Saya
tadi nungguin, tapi ditelepon anak pertama Darso (Asep Darso, red) ngasih
tahu supaya ke RS," kata Yayan.
*Dimakamkan hari ini*
Hingga pukul 19.00 WIB, pihak keluarga masih bermusyawarah terkait di mana
almarhum akan dimakamkan. Putra sulungnya meminta agar sang ayah dimakamkan
di Pemakaman Umum Cibisoro Gandasari. Sementara keluarga besar meminta agar
"Raja Pop Sunda" ini dimakamkan di Karasak Bandung.
Rencananya, jasad Darso akan dikebumikan Selasa (13/9) pagi, setelah seluruh
keluarga dan rekan-rekan almarhum berkumpul untuk turut mengantarkan ke
peristirahatannya yang terakhir. "Rencananya memang baru besok bapak akan
dimakamkan," ujar Asep.
Direktur RSUD Soreang dr. Iping S. Wijaya ketika dihubungi "GM" menjelaskan,
menurut keterangan tim medis, Darso meninggal dalam perjalanan menuju rumah
sakit. "Diperkirakan sekitar 10 menit sebelum sampai ke rumah sakit,"
ungkapnya.
Darso meninggalkan enam putra dari dua istri. Dari istri pertamanya Popon
yang sudah meninggal, almarhum dikaruniai empat anak yaitu Asep Darso,
Yanti, Mimin Mintarsih, dan Dedi Darso. Sementara dari istri keduanya Leni,
dikaruniai dua putra yaitu Ira dan Rehan.
Wafatnya Raja Pop Sunda ini mengundang perhatian ratusan warga. Mereka
berbondong-bondong mendatangi rumah duka. Kehadiran mereka pun sempat
memacetkan arus lalu lintas Jln. Gandasari sepanjang 2 km.
*Ucapan belasungkawa*
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan yang tengah menerima anugerah sebagai Kepala
Daerah Pembina Terbaik Kategori Pemerintah Daerah Pendidikan Inklusif 2011
di Manado, Sulawesi Utara, langsung menyatakan rasa belasungkawanya.
"Almarhum sangat berjasa dalam membangun kesenian daerah Sunda," ungkapnya.
Sebab itu atas nama pribadi, keluarga, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,
ia menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga almarhum Darso.
Rasa duka juga langsung disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat Netty
Prasetiyani Heryawan. Usai melakukan kunjungan kerja di Ciwidey, Netty
mengunjungi rumah duka. Saat tiba, Netty disambut haru dan pelukan istri
almarhum Leni.
Wafatnya Darso juga menjadi kabar yang menyedihkan bagi Wali Kota Bandung
Dada Rosada. Selama ini, Dada mengaku memiliki hubungan yang dekat dengan
sang maestro, karena dalam beberapa kali kegiatan yang digelar Pemkot
Bandung, Darso kerap menjadi bintang tamu.
Sosok Darso, di mata Dada merupakan seniman yang sulit dicari penggantinya.
Dada pun mengaku sangat sedih jika saat ini sepeninggal Darso, tidak ada
kader muda yang melanjutkan perjuangannya. Meski begitu, Dada tetap menilai
Darso sebagai seniman yang banyak digemari, baik pribadi maupun karyanya.
"Yang saya ingat, Darso itu selalu mengiyakan jika diminta oleh kita untuk
mengisi acara. Dan dia itu selalu datang, tanpa mempersoalkan masalah
honor," tutur Dada.
Sedangkan di mata Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda, Darso merupakan
sosok seniman Sunda yang berhasil menjadikan seni Sunda khususnya calung
menjadi kesenian favorit masyarakat Sunda.
Ketua DPRD Kota Bandung, Erwan Setiawan juga merasa kehilangan sosok Darso.
Menurutnya, Darso merupakan salah satu seniman besar Sunda. Erwan pun
mengaku beberapa kali sempat bertemu bahkan menonton bareng ketika Persib
bertanding di Stadion Si Jalak Harupat.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Priana
Wirasaputra menilai, sosok Darso merupakan seniman besar yang dimiliki Kota
Bandung. Lewat karya dan ciri khasnya, Darso pun membawa harum nama Kota
Bandung.
*Berbagai kesan*
Ismet Ruhimat dari komunitas Samba Sunda mengatakan, Darso adalah sosok yang
banyak jasa dari sisi kesenimanan dan pengembangan generasi muda untuk
mengenal kesenian tradisional Sunda. Jabar sangat kehilangan. Setelah
ditinggal Euis Komariah, kini Darso menghadap Yang Maha Kuasa.
"Meninggalnya dua maestro di bidang seni karawitan Sunda, khususnya vokal
telah mengurangi pilar-pilar kesenian di Jawa Barat. Sekarang bagaimana kita
membangun kembali pilar-pilar kesenian tersebut," katanya.
Sedangkan Rektor Unpad Ganjar Kurnia mengatakan, Jabar sangat kehilangan
seorang penyanyi yang fenomenal. Tidak ada lagi penyanyi seperti almarhum
yang tampil sederhana dan apa adanya.
Di mata Ketua Badan Musyawarah Masyarakat Sunda (Bammus) H. Memet H. Hamdan,
Darso adalah orang besar dan luar biasa dengan talenta yang sangat
fenomenal.
Sementara itu, Kepala Anjungan Jabar, Nunung Sobari mengakui, Darso adalah
seniman yang setia pada dunia kesenian, terutama seni Sunda (calung, red).
Salah seorang kolektor album Darso baik versi calung mau pun VCD, Kusmawan
(45) mengaku merasa kehilangan dengan meninggalnya almarhum.
Bahkan, timpal Ny. Mimin, saking bersahabatnya dengan para fans, suatu
ketika saat pesta pernikahan anaknya, ia memaksa Darso untuk kaul lagu.
Padahal Darso saat itu hanya kebetulan melintas di rumahnya. "Tanpa dibayar
sepeser pun ia mau kaul menyanyi di pesta pernikahan anak saya," kenang
Mimin.
Banyak kenangan manis yang tak akan dilupakan begitu saja bersama almarhum.
Namun semua harus pasrah dan iklas melepas almarhum. Selamat jalan Kang,
semoga tenang di sisi-Nya. (B.30/B.97/B.96/B.114/ B.81)**
--
Aldo Desatura ® & ©
Twitter = @desatura
YM = desatura
Facebook = hanjakal@gmail.com
================
Kesadaran adalah matahari, Kesabaran adalah bumi
Keberanian menjadi cakrawala dan Perjuangan Adalah pelaksanaan kata kata
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.






0 comments:
Post a Comment